24 September 2016
Besok tepat tanggal 24 September 2018, alhamdulillah saya dan suami sudah 2 tahun pernikahan. Rasanya seperti pengantin baru terus padahal sudah ada buntutnya satu. Kalau ingat-ingat dua bulan sebelum nikah itu nano-nano. Saya dan suami hanya rekan kerja, saya kerja di perusahaan BUMN 16 Februari 2016, saya di nikahin suami 24 September 2016. Suami kerja di bandara sebagai operasional dan saya di back office dan kami hanya bertatap muka hanya 4X kalau nggak salah semenjak masuk di perusahaan , ya gimana lagi jauh kan kantor pusat dan bandara. Padahal ketika itu saya masih punya pacar, saya dan mantan pacar saya sudah 4,5 tahun, entah kenapa waktu seminggu setelah ulang tahun saya 10 Juli saya dan mantan pacar berpisah. Semenjak itu saya belum kepikiran soal pacar lagi, cuek dengan begituan yang penting kerja dulu. Saya dan suami saya juga jarang WA walaupun kami di kantor satu devisi. Entah ada angin apa ada kejadian case dalam kerja dan laptop rusak, tiba-tiba mas Adi( suami saya sekarang) WA perihal case . Sales dan operasional kalau ada case ya selalu saling menghubungi karena sistemnya di kantor saling melengkapi untuk memdapatkan data. Dari situ saya bilang kalau nggak bisa karena laptop rusak dan tiba-tiba mas Adi menawarkan diri untuk menservice laptop, karena ipar mas Adi kerjaannya IT dan sering betulin laptop. Nah, dari situ saya di ajak ke rumah kakak iparnya, sebelumnya mas Adi nyamperin saya ke kost an. Ya sudah saya mau di ajak saya ambil helm dan sudah siap duduk di motornya, mas Adi cuman senyum. Bingunglah saya, kenapa mas senyum? Dan mas Adi menjawab sepedah sendiri-sendiri ya dek. Baiklah sambil mikir kenapa pakai sepedah sendiri boncengankan bisa, mungkin gak boleh pacarnya kalik ya( aku mikirnya gt sih). Trus setelah service laptop saya dan suami nggak pernah komunikasi , komunikasinya cuman di group kalau ada case,hahaha. Saya juga nggak mikirin toh pertama juga cuman bantuin service laptop dan sikapnya gitu dingin banget ke saya. Eh, tiba-tiba mas Adi WA saya katanya mau main kerumah saya, alasannya sih mampir karena mau ke Jogja. Ya sudah di ok in aja. Dan hari Sabtu mas Adi datang sendiri ke rumah, agak bingung juga sih mau jalan-jalan tapi kok sendiri banget dianya. Eh, yang bikin shock dia ngobrol sama ibu kalau mau ngelamar. Posisi itu aku cuman diam ga bisa berkata apa-apa. Dan ibu juga nantangin lagi. Kalau serius Sabtu minggu depan bawa orang tuamu ke sini ya. Taraaaaaaaaaaaaaa, makin gak habis pikir. Ini serius bukan mainan. Yang bikin panik lagi si Mami bidadari aku nggak tanya ke aku mau apa nggak waktu itu. Setelah mas Adi pulang baru tanya aku, ya gimana ya udahlah ikut ibu aja. Nah, datang juga sama bapak ibunya mas Adi setelah satu minggu kemarin. Dan, waktu 2 jam sudah memutuskan kalau tanggal 24 September 2016 akad, satu minggu sebelumnya tunangan. Nggak tau gimana waktu itu nyiapin semuanya tapi namanya takdir ya semua lancar menuju hari H. Semua perlengkapan dan tetekbengeknya beres. Rencana Allah SWT memang indah.
Alhamdulillah saya dan suami tepat tanggal 24 September 2016 sah menjadi sumai istri. Satu tahun kemudian saya di karuniai seorang putra yang gemezzz.
Saya dan suami merasa masih pacaran aja, ya gimana emang gak pakek pacaran. Selamat 2 tahun ini banyak kejadian yang manis, kecut, pedes,asin, anyep dll. Tapi memang rumah tangga ya seperti itu biar gak hambar. Dari pernikan ini banyak pelajaran yang dapat saya ambil. Saling menghormati, salaing menghargai, mencintai, menyayangi,mengalah, tidak egois, mandiri dan masih banyak lagi. Teruntuk suamiku terimaksih banyak telah berbagi segalanya denganku. Terimaksih menjadi Imam untuk aku dan Agam. I love you Ayah, Agam.
Terimakasih telah membaca :)
Komentar
Posting Komentar