Sactio Caesarea???
Sactio Caesarea???
Sactio Caesarea biasa kita kenal dengan operasi cesar. Kalau mendengar kata cesar rasanya campur aduk. Kok bisa? Kenapa?
Tepat tanggal 24 November 2017 pukul 11.00 WIB saya memasuki OK RSUD Jombang. Sebelumnya saya di temani perawat untuk ganti baju OK, melepaskan perhiasan, mengikat rambut untuk dipasang topi operasi (semacam shower cap hehehe), menghapus makeup, padahal sudah dandan semaksimal mungkin berharap ketika keluar dari ruang operasi tetap kelihatan cantik,seger dan kalau di foto tetap cucok meong ala-ala artis eeeh ternyata harus dihapus untuk menjaga ke-steril-an. Setelah berbenah diri tidurlah di kasur OK. Yang terlihat pertama kali adalah lampu OK yang sangat terang berasa ada matahari di ruangan. Beberapa menit kemudian 2 dokter datang dengan senyum yang lebar menyapa saya, kemudian menyusul 2 perawat dan 2 bidan. Dag-dig-dug tiba-tiba muncul dari jantung karena melihat mereka berpakain OK. Salah satu dokter yang bernama dokter Adhi mengajak ngobrol saya karena yang lainnya sedang menyiapkan alat SC. Saya sangat beruntung karena suami saya bisa menemani saya didalam OK, dia duduk tepat di atas kepala saya. Kemudian saya, dokter dan teamnya berpegangan tangan melingkar untuk berdoa dan saling memberi semangat satu sama lain.
Instruksi pertama kali yang saya ingat adalah " Bunda Andin miring menghadap saya ya!'. Ternyata saya di Anastesi Spinal, rasanya tidak bisa dijelaskan kata-kata. Setelah anastesi spinal badan bagian perut sampai kaki kebas tidak berasa sedikitpun. Entah apa karena anastesi spinal tiba-tiba rasa ngantuk datang tapi tidak bisa tidur. Suami saya selalu mengingatkan meyebut nama ALLAH SWT. Saya tidak merasakan apapun dalam pembedahan namun saya melihat perut di operasi dari lampu operasi diatas saya yang memantulkan gambar diri saya. Nah, bisa bayangin sendirikan perut di sobek dengan pisau operasi dan peralatan lainnya sedang merobek-robek bagian perut dengan posisi mata saya melihatnya sendiri. Tidak lama kemudian saya mendengar tangisan yang sangat merdu. Alhamdulillah bayi besar saya keluar dari perut saya dengan lengkap. Kenapa bayi besar? karena keluar dengan berat 4 kg dan panjang 42cm. Disitulah saya meneteskan air mata, alhamdulillah saya telah menjadi ibu. Saya melihat bayi saya yang di gendong dokter dan diberikan ke bidan untuk dibersihkan. Lalu suami saya di panggil untuk mengadzani dan bayi di taruh di dada saya. Tak terasa air mata bercucuran melihat matanya, bibirnya, hidungnya, alisnya,rambutnya, tangannya, jarinya, kulitnya, kakinya dan semuanya langsung berucap Alhamdulillah terimakasih ya ALLAH telah mempercayakan saya menjadi ibu. Ini menjadi kado paling indah setelah saya Abortus. Dimana setiap orang mengatakan bila setelah abortus susah untuk mempunyai momongan, stresnya sampek nggak kepingin apapun. Tapi kuasa Allah berkata lain, saya cepat diberi momongan lagi, Alhamdulillah.
Alhamdulillah saya sudah bisa pulang dari RSUD setelah 2 malam 3 hari menginap disana, jelas sama dedeknya pulangnya. Sampai di rumah banyak yang menyambut kami, yey senang sekali. Hari pertama di rumah rasanya nano-nano dari yang nggak bisa tidur sampek ketiduran sambil duduk gara-gara jaga dedek bayi. Semua dilewatin dengan hati yang senang sekali. Ini adalah amanah dari ALLAH SWT untuk kami, jadi saya dan suami sangat hati-hati menjaga dedek bayi. Oh iya, nama anak saya Agam Taqiyudin Pratama Adini.Usia Agam sekarang 7 jalan ke-8, sekarang Agam sudah mulai ongkong-ongkong. Alhamdulillah Agam tumbuh dengan sehat. Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat ya, Amiiin YRB.
Untuk ibu-ibu yang akan SC jangan takut dengan opini publik, seperti " Yah SC mintak gampangnya, tidak jadi ibu sesungguhnya!'. Karena banyak orang yang bilang bila SC tidak tahu bagaimana rasanya kontraksi bukaan 9 dan sakitnya mengeluarkan bayi dari INTROITUS. Menurut saya lahiran normal maupun SC mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk SC kelebihannya tidak merasakan sakit ketika melahirkan karena perut yang dibedah dan dianastesi spinal. Untuk kekurangannya sakitnya setelah 3 jam anatesi spinal hilang rasa sakit pada perut yang dijahit sangat luar biasa. Badan terasa panas dingin, mual, pusing badan terasa kram semua, namun semua itu hanya berlangsung 12 jam saja. Kekurangan lainnya bekas jahitan akan ada seumujr hidup atau biasa orang lain bilang"tatto bahagia". Untuk SC juga dianjurkan seumur hidup hanya 3X SC saja. Setelah SC tidak dianjurkan mengangkat yang berat-berat. Nah, untuk lahiran normal yang saya mengerti dari cerita teman waktu di RS, kelebihannya yang jelas tidak ada bekas jahitan seumur hidup di perut yang kelihatan di kulit, namun di introitus (katanya kalau yang sobeknya lebar, kalau tidak sobek tidak perlu dijahit). Kelebihan lainnya pemulihan sangat cepat, merasakan bagaimana mengejan (ngeden) ketika berjuang mengeluarkan anak. Menurut saya mengejan adalah kelebihan yang sangat sempurna, karena disitulah perjuangan ibu yang hanya dimiliki bila ibu melahirkan normal. Semua sudah ditakdirkan, lahiran normal dan SC semuanya baik karena akan menjadi ibu dan menjadi madrasah untuk anak-anaknya kelak. Semangat menjadi madrasah ibu-ibu yang sedang berjuang untuk anaknya.
Komentar
Posting Komentar